Asiknya Belajar Sains - Mungkin terlintas di benak kita tentang melambungnya harga BBM terkait dinaikkanya harga BBM yang kini 6.500/liter, ditambah lagi BBM yang tidak ramah lingkungan, bayangkan saja apabila BBM sudah habis lalu bagaimana nasib kendaraan bermotor kita?? ini yang menjadi tantangan siswa-siswa di SMK Negeri 3 Kota Madiun yang berhasil menciptakan BBM dari sampah plastik, bagaimana caranya??

Ternyata proses pengolahan BBM dari limbah plastik cukup sederhana.
  1. Pertama-tama, cacah limbah plastik yang telah dikumpulkan. Limbah ini bisa berupa botol plastik bekas air minum atau bekas kemasan sampo. 
  2. Setelah dicacah, limbah plastik dimasukkan ke dalam tabung penyulingan yang dipanaskan dalam suhu 250 sampai 400 derajat Celsius. 
  3. Alat pembakaran ini dibuat dari bekas tabung gas elpiji yang berfungsi sebagai tabung pemanas atau pembakar. Tabung pemanas dihubungkan dengan pipa penyulingan yang terhubung dengan tabung penadah uap atau hidrokarbon.
  4. Uap yang dihasilkan dari pembakaran diambil dan didinginkan sampai cair dan menjadi minyak.
  5. Lalu, jernihkan untuk membedakan yang menyerupai bensin dan minyak tanah.
 

Nilai oktan BBM limbah plastik ciptaan SMK Negeri 3 Kota Madiun sudah mencapai 84-85 persen. Namun ini masih di bawah nilai oktan Premium yang mencapai 87-88 persen dan Pertamax yang bernilai oktan 91-92 persen. Makin tinggi nilai oktan BBM, semakin bagus kualitasnya untuk pembakaran mesin. Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan. Meski belum sebaik Premium dan Pertamax, BBM dari limbah plastik ini pernah diuji coba untuk menjalankan mobil dan motor. Hasilnya, kendaraan bisa jalan, tetapi RPM mesin masih naik turun.
Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak. 
Agar efisien dan bernilai ekonomis,untuk pembakaran plastik selanjutnya menggunakan minyak plastik hasil penyulingan. Proses pembakaran dan penyulingan minyak dari limbah plastik ini ramah lingkungan.

“Dalam pembakaran, sama sekali tidak ada asap yang keluar karena setelah disuling,uap ditampung dalam tabung yang tertutup sehingga asapnya tidak membahayakan,”kata Tavip.

Soal unsur kimia dalam BBM limbah plastik ini,ujar Tavip,memang belum diteliti lebih lanjut. Sejauh ini, penelitiannya belum sampai pada unsur yang ada seperti timbal atau Pb (Plumbum) yang terkandung dalam BBM alternatif ini. “Kemungkinan ada karena ini dari minyak bumi juga,” katanya.

Dari percobaaan tambahan diperoleh hasil bahwa bila plastik yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari bekas botol minuman mineral, maka hasil minyaknya lebih bagus yakni lebih jernih ketimbang minyak yang berasal dari tas kresek bekas. Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa semakin jernih dan bersih bentuk limbahnya semakin bagus minyak yang dihasilkan.

BBM dari plastik ini harus disuling lagi untuk mengurangi kadar air, sehingga kualitasnya semakin bagus.
Jika penelitian ini bisa berhasil dengan baik, tentu pengolahan limbah plastik jadi BBM itu bisa mendatangkan keuntungan. Satu kilogram limbah plastik yang harganya sekitar Rp 500, jika diolah, bisa menghasilkan satu liter BBM seharga Rp 8.000. Yang terpenting, hal ini bisa mengurangi sampah plastik yang sulit didaur ulang dan sekaligus sebagai energi alternatif menggantikan bahan bakar dari fosil.


Sumber :
http://www.sobatbumi.com/solusi/view/421/Cara-Mengolah-Limbah-Plastik-Jadi-BBM
http://www.apakabardunia.com/2012/04/bbm-dari-sampah-plastik.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top